Sabtu, 01 Januari 2011

SEJARAH IKAN CUPANG


Ikan betta/cupang tentu sudah tidak asing bagi kita. Ikan yang di Indonesia dikenal dengan nama cupang ini mudah ditemui di toko toko atau pasar  ikan. Tetapi apakah anda pernah mendengar sejarah ikan betta/cupang ? Demam ikan betta/cupang telah di mulai sekitar 200 tahun yang lalu di Siam Thailand. Orang Siam menyukai pertarungan betta/cupang dan dari situlah betta/cupang mulai menanjak pamornya. Kegilaan pada betta/cupang menyebabkan warga Siam Thailand mempertaruhkan segala yang dimilikinya. Karena begitu popular Raja Siam mengumpulkan para petarung beserta koleksinya. Dan dibuatlah peraturan dan pajak mengenai adu ikan betta/cupang. Tapi jangan pernah berpikir betta/cupang asal siam ini secantik dan sehebat ikan betta/cupang yang kita temui di penjual ikan. Betta/cupang masa itu didominasi warna gelap dan suram. Sama sekali tidak menonjolkan sisi keindahan. Ikan ini mudah ditemui di parit atau sawah milik masyarakat Thailand dan Malaysia. Betta/cupang liar yang asli memiliki warna coklat kehijauan kotor dan sirip yang cukup besar untuk membuat mereka tetap berenang. Tidak ada sirip ekor yang menjuntai kelebihan bagasi. Tapi dari sinilah evolusi betta/cupang dimulai. Kegilaan yang amat sangat membuat masyarakat bereksperimen mengembangkan menjadi lebih baik.

Pada tahun 1840 Raja Siam memberikan beberapa koleksi betta/cupang pada koleganya. Kemudian ikan betta/cupang tersebut berpindah tangan kepada Dr Theodor Cantor, seorang peneliti genetika. Sembilan tahun kemudian, Theodor menerbitkan sebuah artikel di mana dia mendiskripsikan ikan  tersebut dan menamai mereka: Macropodus Pugnax. Pada tahun 1909, nama Macropodus Pugnax terpaksa dirubah karena masukan dari Mr Tate Regan yang menunjukkan bahwa sudah ada sebuah elemen logam yang diberi nama Macropodus Pugnax. Maka digantilah nama ikan tersebut dan Mr Regan mengusulkan nama menjadi Betta splendens. Mengapa dinamai "Betta/Splendens"? konon karena ada prajurit sebuah suku yang gagah berani yang disebut "Bettah". Sedangkan Splendens berasal dari kata Splendid yang berarti cantik. Jadi Betta Splendens artinya prajurit yang cantik. Betta/cupang yang pertama kali  keluar dari tanah kelahirannya, diperkenalkan ke Jerman pada tahun 1896. Dari sana, betta/cupang dibawa ke Amerika Serikat mulai tahun 1910. Tidak sampai tahun 1927, ikan cupang pertama yang berwarna cerah, bersirip panjang tiba di Amerika Serikat. Mereka adalah kiriman yang ditujukan kepada Mr Frank Locke di San Fransisco. Betta/cupang tersebut sudah tergolong betta/cupang modern, dengan warna yang indah, berbentuk persegi dengan corak menyala serta bersirip merah. Setelah sekitar 80 tahun bereksperimen dengan genetika, peternak betta/cupang di seluruh dunia (terutama AS dan Jepang), telah berhasil mengembangkan banyak strain.
Salah satu catatan menarik tentang adu ikan betta/cupang adalah bahwa pertarungan ikan betta/cupang sebenarnya lebih untuk menguji keberanian ikan, bukan untuk melihat seberapa besar kerusakan yang akan ditimbulkan, atau pertarungan hingga mati. Para penonton bertaruh pada berapa lama ikan tertentu akan berjuang, dan siapa yang akan menang. Pada kenyataannya, sebagian besar ikan betta/cupang hanya bertarung sekali atau dua kali seumur hidupnya, dan kemudian menjalani sisa hidup mereka dimanja dan digunakan untuk berkembang biak. Pertarungan ikan betta/cupang bisa berlangsung selama lebih dari 8 jam. Saling menggigit dan mendorong inilah yang kemudian di tanah air menjadi dasar menamai betta/cupang dengan istilah cupang

Habitat Alam
Habitat alami ikan betta atau cupang adalah air dangkal, dan tropis. Hal ini karena sifat ikan betta/cupang yang harus sering ke permukaan air, untuk menghirup udara. Mereka dapat ditemukan di alam di sawah-sawah, parit drainase, sungai air tawar dan kolam. Ikan betta/cupang bahkan dikenal berkembang biak dalam genangan air.
Makanan alami.
Sumber makanan alami mereka adalah serangga dan larva nyamuk. Tetapi dalam proses peternakan ikan cupang, makanan itu sering diganti dengan cacing karena betta juga menyukaia makanan ini. Selain mudah didapat cacing juga memiliki protein yang tinggi. Tetapi juga mengandung lemak yang banyak pula. Pemberian cacing yang terlalu banyak menyebabkan cacing akan menyebabkan kegemukan dan betta/cupang susah bergerak. Anda bisa juga memberikan larva nyamuk untuk betta/cupangdewasa. atau jika tidak memiliki waktu dan enggan berkotor ria gunakanlah frozen foods.  Demi kepraktisan beberapa makanan beku seperti Tubifex Worms,  anak udang air dan cacing darah juga bisa menjadi alternative.